Kepala BNPT Apresiasi Kearifan Lokal Minang, Jadikan Modal Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme

 

Kepala BNPT Apresiasi Kearifan Lokal Minang, Jadikan Modal Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme 


Padang, sinkronnews.com -- Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) mengapresiasi nilai-nilai kearifan lokal di Minangkabau dalam upaya melakukan pencegahan paham ekstrimisme, radikalisme dan terorisme. Kedepan diharapkan peran lembaga adat dan ormas keagamaan lebih aktif lagi dalam melindungi anak kemenakannya dari pengaruh paham ekstrimisme, radikalisme dan terorisme.

Apresiasi itu disampaikan langsung oleh Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono, SIK.,MH dalam "Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan" yang diikuti stakeholder penanggulangan terorisme di Provinsi Sumatera Barat, di Hotel Santika Premiere, Jalan A. Yani Padang, Rabu (7/5/2025).

Menurut Komjen Pol Eddy Hartono, sesuai dengan amanat Undang Undang No.5 tahun 2018 tentang Pencegahan Tindak Pidana Terorisme, bahwa pemerintah wajib melakukan pencegahan tindak pidana terorisme. Pemerintah tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh stakeholder yang ada di masyarakat, seperti tokoh masyarakat, ormas keagamaan, lembaga adat, ulama, perguruan tinggi, dan lainnya. 

"Karena Sumatera Barat ini berlandaskan kepada filosofi adat bersendi syarak dan syarak bersendi kepada Kitabullah, maka peran Ormas keagamaan beserta tokoh-tokohnya dan lembaga adat bersama tokoh-tokoh adatnya menjadi penting. Saya berharap mari Ormas keagamaan dan lembaga adat kita mencegah munculnya paham ekstrimisme, radikalisme dan terorisme di Ranah Minang ini," ajak Komjen Pol Eddy Hartono. 

Kolaborasi BNPT dengan Ormas keagamaan dan lembaga adat ini bisa dilakukan dalam bentuk kegiatan bersama, seperti tablik akbar, peringatan hari besar Islam, pagelaran seni dan budaya serta pesta kuliner khas Minangkabau. Jadi sosialisasi pencegahan terorisme tidak monoton dalam kegiatan formal seperti seminar dan workshop saja.

Ajakan kepala BNPT itu bak gayung bersambut, dimana Ketum Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar Prof. Dr. Fauzi Bahar, M.Si Dt. Nan Sati langsung menyatakan siap mendukung langkah pencegahan paham ekstrimisme, radikalisme dan terorisme. Tentunya bersama BNPT atau dengan lembaga perpanjangan tangannya di daerah yaitu Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT).

"Kami masyarakat Minangkabau cinta damai, sesuai dengan pepatah tidak ada kusuik yang tidak selesai, tidak ada keruh yang tidak akan jernih. Kemudian suka baiyo batido, anak dipangku kemenakan dibimbing. Jadi kalau ada perilaku dan tindakan menyimpang tidak disukai oleh masyarakat Minangkabau," kata Ketua LKAAM Prof  Dr. Fauzi Bahar Dt. Nan Sati. 

Hal ini diperkuat oleh tokoh ormas keagamaan Muhammadiyah Drs. Zaitul Ikhlas Saad, M.Si yang mengatakan bahwa Islam adalah agama yang damai dan menyejukkan. Tidak ada Islam yang radikal, tetapi oknum  orang Islam mungkin saja yang terpapar paham radikalisme. 

"Menurut analisa Muhammadiyah, ekstrimisme, radikalisme dan terorisme itu pemicunya lebih kepada adanya ketidakadilan ekonomi, sosial dan hukum. Ini saja fokus kita bagaimana mencegah ketidakadilan ini," kata Zaitul Ikhlas Saad. 

Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan BNPT ini dihadiri banyak pejabat dan tokoh, antara lain Danrem 032 Wirabraja Brigjen TNI Machfud, Ketum LKAAM Sumbar Prof Fauzi Bahar Dt Nan Sati, Pimpinan MUI, Perti, NU, Pimpinan Muhammadiyah Zaitul Ikhlas Saad, Ketua FKPT Sumbar Adil Mubarak, S.IP., M.Si. bersama Pengurus FKPT Sumbar, Kesbangpol Sumbar Marwansyah, Kepala BIN Daerah Sumbar Ahmad Dailimy, Baznas Sumbar, Kepala Kesbangpol Padang Tarmizi, petinggi PLN Indonesia Power, Duta Damai, dan tokoh-tokoh lainnya. 

Dari BNPT hadir Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono, S.I.K., M.H, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Mayjen TNI Sudaryanto, S.E, M.Han, Direktur Manajemen Human Capital Dan Administrasi Wisnoe Satrijono, Direktur Pencegahan BNPT RI Prof. Dr. Irfan Idris, MA dan Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Kolonel (Sus) Dr. Harianto, M.Pd.

Acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan ini berlangsung hangat dan penuh dengan saran dan ide untuk program pencegahan paham ekstrimisme, radikalisme dan terorisme, khususnya di wilayah Provinsi Sumatera Barat. Acara diakhiri dengan pemberian bantuan paket pangan sembako kepada mitra deradikalisasi yaitu mereka yang dulunya pernah terpapar paham radikalisasi. (Chan) 

Post a Comment

0 Comments